Sebuah studi penting di sini menemukan bahwa pengalaman masa kecil yang merugikan secara signifikan meningkatkan risiko seseorang mengembangkan penyakit mental di kemudian hari (Pengalaman masa kecil yang merugikan meningkatkan risiko penyakit mental kemudian, 25 Juni).
Ini adalah pengingat yang baik bahwa seiring dengan mengelola kesehatan mental kita sendiri, kita juga harus memperhatikan kesejahteraan emosional dan mental anak-anak kita, karena ini dapat memiliki dampak yang langgeng pada kehidupan mereka.
Sayangnya, pengasuhan yang baik tidak diajarkan di mana pun. Sebagian besar, kita belajar menjadi orang tua dari menonton orang tua kita sendiri beraksi, seringkali secara tidak sadar mewarisi metode pengasuhan mereka yang baik dan tidak terlalu baik.
Kami, bagaimanapun, selalu memiliki kesempatan untuk berbuat lebih baik sebagai orang tua atau pengasuh sendiri. Kita tidak harus puas dengan sifat-sifat negatif yang sama atau pola-pola yang tidak membantu, dan tentu saja dapat memilih untuk tidak meneruskannya kepada anak-anak kita.
Jadi, jika kita menemukan diri kita dalam posisi ini, apa yang kita lakukan?
Pertama, mulailah dengan kesadaran diri. Pelajari lebih lanjut tentang apa yang Anda lakukan dengan benar, dan apa yang dapat Anda lakukan dengan lebih baik. Perjalanan untuk membantu anak Anda dimulai dengan menjadi lebih mencerminkan sejarah, pola pikir, perilaku, dan pemicu Anda sendiri.
Kedua, mendidik diri sendiri tentang tanda-tanda peringatan pengabaian emosional pada anak Anda. Hati-hati dengan tanda-tanda seperti agresi, harga diri rendah atau penarikan.
Ketiga, temukan bantuan yang tepat. Terkadang, refleksi diri dan pendidikan bisa sulit dilakukan sendiri, dan seseorang harus menemui konselor jika diperlukan.
Di Singapura, orang tua sering bekerja keras untuk menyediakan sarana bagi keberhasilan akademis anak mereka, apakah itu membayar uang sekolah, atau mendaftarkan mereka dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler. Yang sering diabaikan adalah kesehatan mental dan emosional anak mereka. Mari kita lakukan ini dengan benar juga.
Shilpa Jain
pendiri
Bicaralah sepenuh hati