Suara Pemuda: Bantu kaum muda menjauh dari perangkat mereka

Ketika pandemi Covid-19 dimulai dan sekolah harus mengadopsi pembelajaran berbasis rumah, remaja di Singapura mendapati diri mereka menghabiskan delapan jam atau lebih sehari di perangkat digital mereka. Bagi sebagian orang, ini memperburuk ketergantungan mereka pada perangkat ini.

Smartphone memungkinkan orang terlibat dalam aktivitas online seperti berinteraksi di media sosial, bermain game dan menjelajahi Web.

Namun, kegiatan ini juga dapat menyebabkan cyber bullying dan munculnya komunitas beracun yang dapat mengurangi harga diri seseorang.

Hal ini kemudian dapat menyebabkan masalah besar seperti depresi dan perasaan tidak mampu di kalangan anak muda. Remaja mungkin akhirnya bergantung pada penegasan yang mereka dapatkan dalam bentuk “suka” dari teman dan orang asing secara online.

Salah satu cara untuk membantu kaum muda adalah dengan lebih menekankan pada komponen kesehatan dunia maya dari pendidikan karakter dan kewarganegaraan, mengajar siswa bagaimana mengatasi risiko seperti kecanduan media sosial dan intimidasi dunia maya.

Di rumah, orang tua dan anak-anak dapat menyetujui batas waktu layar untuk aplikasi tertentu, dan orang tua dapat berbicara dengan anak-anak mereka tentang kecanduan dan bagaimana hal itu dapat membahayakan mereka. Anak-anak dapat mencoba untuk lebih aktif secara fisik dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan anggota keluarga mereka.

Pihak berwenang juga dapat membantu dengan meningkatkan kesadaran di kalangan anak muda tentang jalur alam yang tersedia, dan mungkin bahkan membuka lebih banyak, sehingga remaja yang terkurung di rumah dapat berjalan-jalan untuk melepaskan ponsel mereka, serta ikatan dengan anggota keluarga.

Kieran Tan Jieren, 15

Siswa sekolah menengah 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Cute Blog by Crimson Themes.