Pihak berwenang China di kota utara Tianjin telah menghukum 13 pekerja medis karena menerima suap dari Danone S.A. untuk merekomendasikan susu formula bayi pembuat makanan Prancis itu, kata pemerintah setempat.
Langkah ini dilakukan setelah China Central Television (CCTV) resmi melaporkan pada bulan September bahwa Danone menyuap dokter dan perawat untuk merekomendasikan merek susu bubuk Dumex di satu rumah sakit Tianjin.
Laporan CCTV menyebabkan pemerintah dan polisi Tianjin meluncurkan penyelidikan atas tuduhan penyuapan. Danone juga mengatakan telah meluncurkan penyelidikan.
“Pelanggar serius” menerima hukuman mulai dari pembatalan lisensi medis hingga pemotongan gaji, kata pemerintah Tianjin dalam sebuah pernyataan di situsnya pada hari Senin. Beberapa dari mereka harus melalui prosedur disipliner Partai Komunis.
Athena Wang, juru bicara Dumex China, mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan tidak memiliki komentar lebih lanjut, tetapi menegaskan kembali bahwa mereka telah meluncurkan dan menyelesaikan penyelidikan.
Penyelidik pemerintah setempat mengatakan para pekerja itu termasuk di antara 116 orang dari 85 rumah sakit dan kelompok kesehatan yang menerima suap dari Danone untuk memberikan ceramah kepada orang tua dari bayi yang baru lahir, merekomendasikan formula Dumex dan memberikan sampel produk, kata pernyataan itu.
Pedoman Organisasi Kesehatan Dunia, yang diterapkan di China, mengatakan dokter harus menyarankan ibu baru untuk menyusui kecuali ada alasan medis untuk menggunakan susu formula sebagai gantinya.
Susu formula bayi telah menjadi kontroversial di China sejak skandal pada tahun 2008 ketika bahan kimia industri melamin ditambahkan ke susu bayi dan menewaskan sedikitnya enam anak dan menyebabkan ribuan orang sakit.
Insiden ini sangat merusak kepercayaan konsumen terhadap perusahaan lokal dan menyebabkan pesaing internasional mendapatkan pangsa pasar.
Korupsi tersebar luas dalam sistem perawatan kesehatan, sebagian didorong oleh gaji rendah untuk dokter dan perawat.