MOMBASA, Kenya (Reuters) – Pengadilan Kenya pada Jumat mendakwa seorang pria yang diduga terkait dengan serangan bulan lalu di sebuah pusat perbelanjaan Nairobi dengan merencanakan untuk melakukan tindakan teroris di kota pelabuhan Mombasa.
Polisi anti-terorisme menangkap Swaleh Abdallah Said pada hari Kamis dan dia membawa mereka ke sebuah rumah di Mombasa di mana mereka menemukan bahan peledak, granat, dua ponsel dan paspor, kata jaksa kepada pengadilan hakim.
“Kami meminta empat hari untuk menyelesaikan penyelidikan karena kami menghubungkan terdakwa dengan tindakan terorisme baru-baru ini di Westgate di Nairobi,” kata jaksa Simon Waithaka kepada pengadilan.
Said, seorang warga negara Kenya, memiliki bahan peledak yang tidak sah, tambah Waithaka.
Tersangka membantah semua tuduhan.
Kelompok militan Islam Somalia Al-Shabaab telah mengaku bertanggung jawab atas serangan di pusat perbelanjaan Westgate pada 21 September, serangan terburuk di Kenya dalam 15 tahun di mana setidaknya 67 orang tewas.
Pihak berwenang mengatakan pada 28 September mereka menahan delapan orang sehubungan dengan serangan itu tetapi tidak diketahui berapa banyak yang tetap ditahan dan tidak ada yang dituntut.
Kenya telah menyebutkan empat penyerang, mengatakan mereka juga termasuk seorang Arab Kenya dan Somalia.
Pada hari Kamis, polisi Mombasa juga menangkap seorang siswa sekolah menengah berusia 19 tahun, Said Nassir Haddir, sehubungan dengan serangan Westgate.
“Siswa itu memegang paspor Tanzania yang valid dan kami memiliki bukti yang masuk akal bahwa dia berkomunikasi dengan beberapa tersangka teror Westgate yang ditahan oleh polisi di Nairobi,” kata komandan polisi daerah Mombasa Robert Kitur.
Sebuah tim Navy Seal Amerika Serikat menukik ke Somalia Sabtu lalu dalam sebuah operasi yang menargetkan seorang tokoh senior Al-Shabaab yang dikenal sebagai Ikrima, Abdikadar Mohamed Abdikadar, yang dicurigai merencanakan serangan berantai di Kenya.
Tim Seal ditarik keluar setelah baku tembak tanpa menangkap Ikrima.