Provinsi Indonesia mengumumkan keadaan darurat atas kebakaran hutan

JAKARTA (Reuters) – Provinsi terbesar ketiga di Indonesia mengumumkan keadaan darurat mulai Rabu (1 Juli) setelah mengidentifikasi lebih dari 700 kebakaran, ketika negara Asia Tenggara itu bersiap menghadapi musim kebakaran tahunannya.

Deklarasi ini muncul ketika Indonesia mengurangi perlindungan untuk beberapa hutan tropis terpenting di dunia. Tim yang mengidentifikasi kebakaran dan membantu memadamkannya telah melihat anggarannya berkurang setengahnya karena dampak ekonomi dari virus corona, kata seorang pejabat kementerian lingkungan kepada Reuters bulan lalu.

Provinsi Kalimantan Tengah mengatakan keadaan darurat akan berlangsung hingga 28 September. Tingkat darurat berada pada tahap siaga pertama yang menyerukan peningkatan patroli dan upaya pemadaman dini.

“Upaya untuk mengurangi kebakaran hutan sedang berlangsung karena hampir setiap daerah di Kalimantan Tengah memasuki musim kemarau pada bulan Juli,” kata Alpius Patanan, seorang pejabat badan mitigasi bencana provinsi.

Kiki Taufik, kepala kampanye hutan Greenpeace di Indonesia, mengatakan pemotongan anggaran dapat mengakibatkan kebakaran yang lebih berbahaya dan masyarakat dibiarkan melawannya sendiri.

“Titik panas kebakaran berpotensi lebih besar dan menyebar ke daerah lahan gambut terpencil, terutama di daerah yang terbakar dari 2019 yang belum dipulihkan,” kata Taufik. “Dan kabut asap bisa berpotensi lebih tebal atau mirip dengan tahun lalu.”

Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia dan setiap tahun, kebakaran terkait dengan praktik tebang-dan-bakar yang digunakan untuk membersihkan area untuk budidaya kelapa sawit. Kebakaran tahun lalu sangat merusak, dengan 1,6 juta ha hutan dan lahan gambut terbakar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Cute Blog by Crimson Themes.