MOSKOW (Reuters) – Badan anti-doping Rusia Rusada mengatakan pada Kamis (19 Desember) bahwa pihaknya akan mengajukan banding terhadap sanksi yang melarang atlet negara itu berkompetisi di bawah benderanya di acara-acara olahraga internasional teratas dalam waktu 10 hingga 15 hari, kantor berita TASS melaporkan.
Badan Anti-Doping Dunia (WADA) awal bulan ini melarang warna dan lagu kebangsaan negara itu dari acara, termasuk Olimpiade, selama empat tahun sebagai hukuman karena telah memberikannya data laboratorium yang dipalsukan.
Ini juga melarang Rusia menjadi tuan rumah atau penawaran untuk acara olahraga besar selama periode itu.
Pejabat tinggi negara itu telah mencap sanksi itu tidak adil, mengatakan itu adalah bagian dari upaya yang lebih luas oleh Barat untuk menghukum Rusia, dan telah berjanji untuk mengajukan banding.
“Rusada akan mengajukan banding terhadap keputusan WADA dalam waktu 10 hingga 15 hari,” Alexander Ivlev, ketua dewan pengawas Rusada, seperti dikutip oleh TASS.
Yuri Ganus, ketua Rusada yang bukan anggota dewan pengawas, mengatakan dia tidak melihat peluang untuk memenangkan banding.
Kasus ini sekarang akan dirujuk ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) di Switerland.
Rusia, pembangkit tenaga listrik tradisional di banyak olahraga, telah terlibat dalam skandal doping sejak laporan WADA 2015 menemukan bukti doping massal di atletik Rusia.
Banyak atlet Rusia absen dari dua Olimpiade terakhir dan negara itu menanggalkan benderanya sama sekali di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang tahun lalu sebagai hukuman atas doping yang disponsori negara di Olimpiade Sochi 2014.