Operator depot Bangladesh disalahkan atas ledakan yang menewaskan sedikitnya 49 orang

SITAKUNDA, BANGLADESH (AFP) – Pihak berwenang Bangladesh menuduh operator depot peti kemas Senin (6 Juni) tidak memberi tahu petugas pemadam kebakaran tentang persediaan bahan kimia sebelum meledak dengan konsekuensi yang menghancurkan, menewaskan sedikitnya 49 orang – sembilan di antaranya dari dinas pemadam kebakaran.

Jumlah korban dari ledakan raksasa, yang mengikuti kebakaran di Depot Kontainer B.M di Sitakunda dan mengirim bola api ke langit, diperkirakan akan meningkat lebih lanjut.

Beberapa kontainer masih membara pada hari Senin, lebih dari 36 jam setelah ledakan, mencegah tim penyelamat memeriksa daerah di sekitar mereka untuk mencari korban.

Sekitar selusin dari 300 orang yang terluka berada dalam kondisi kritis.

Sembilan petugas pemadam kebakaran yang tewas adalah korban terburuk yang pernah ada untuk pemadam kebakaran di negara rawan kecelakaan industri, di mana standar keselamatan lemah dan korupsi sering memungkinkan mereka untuk diabaikan.

“Otoritas depot tidak memberi tahu kami bahwa ada bahan kimia mematikan di sana. Sembilan petugas kami tewas. Dua pejuang masih hilang. Beberapa orang juga hilang,” kata pejabat pemadam kebakaran Mohammad Kamruzzaman kepada AFP.

Purnachandra Mutsuddi, yang memimpin upaya pemadaman kebakaran di fasilitas seluas 26 hektar pada Sabtu malam, mengatakan “tidak memiliki rencana keselamatan kebakaran” dan tidak memiliki peralatan pemadam kebakaran untuk memadamkan api sebelum berubah menjadi neraka.

“Rencana keselamatan menjabarkan bagaimana depot akan melawan dan mengendalikan api. Tapi tidak ada apa-apa,” kata Mutsuddi, asisten direktur stasiun pemadam kebakaran Chittagong, kepada AFP.

“Mereka juga tidak memberi tahu kami tentang bahan kimia. Jika mereka melakukannya, korbannya akan jauh lebih sedikit,” katanya.

B.M Container Depot di Sitakunda, sebuah kota industri 40km dari Pelabuhan Chittagong, adalah perusahaan patungan antara pengusaha Bangladesh dan Belanda dengan sekitar 600 karyawan, dan mulai beroperasi pada tahun 2012.

Ketuanya disebutkan di situs webnya sebagai Bert Pronk, seorang warga negara Belanda, tetapi AFP tidak dapat menghubunginya untuk memberikan komentar. Beberapa pengusaha Eropa beroperasi di negara ini.

Surat kabar lokal mengatakan pemiliknya yang lain adalah pejabat senior partai Liga Awami yang berkuasa yang berbasis di Chittagong, yang juga editor harian lokal Bengali.

Polisi belum mengajukan tuntutan atas kebakaran itu. “Investigasi kami sedang berlangsung. Kami akan memeriksa semuanya,” kata kepala polisi setempat Abul Kalam Azad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Cute Blog by Crimson Themes.