Serangan hari Minggu adalah serangan besar pertama di Kyiv sejak akhir April, ketika sebuah rudal menewaskan seorang jurnalis.
Rusia baru-baru ini memfokuskan kekuatan destruktifnya pada garis depan di timur dan selatan, meskipun kadang-kadang menyerang di tempat lain dalam apa yang disebutnya kampanye untuk menurunkan infrastruktur militer Ukraina dan memblokir pengiriman senjata Barat.
Putin memperingatkan Barat bahwa Rusia akan menyerang target baru jika Amerika Serikat mulai memasok Ukraina dengan rudal jarak jauh, kantor berita TASS melaporkan pada hari Minggu.
Amerika Serikat mengatakan pekan lalu akan mengirim sistem roket jarak menengah baru yang canggih ke Ukraina.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah Rusia, Putin mengatakan roket yang dijanjikan Washington sejauh ini sebanding dengan senjata era Soviet yang sudah dimiliki Ukraina.
Jika Washington mengirimkan roket jarak jauh, “kami akan menyerang target-target yang belum kami pukul”, katanya. Dia menepis dampak drone Barat, mengatakan Rusia telah “memecahkannya seperti kacang”.
Inggris mengatakan akan memasok Ukraina dengan sistem roket multi-peluncuran yang dapat menyerang target hingga 80 km (50 mil) jauhnya.