London Marathon: Jepchirchir mencetak rekor dunia wanita, kemenangan Munyao menjadikannya ganda Kenya

Juara Olimpiade Peres Jepchirchir memenangkan maraton London dalam rekor dunia khusus wanita pada hari Minggu ketika kemenangan Alexander Mutiso Munyao dalam perlombaan pria menjadikannya ganda Kenya.

Perlombaan didahului oleh tepuk tangan 30 detik untuk Kelvin Kiptum, pemenang perlombaan putra 2023, yang tewas dalam kecelakaan mobil pada Februari.

Hari yang pedih berakhir dengan dua kemenangan Kenya lagi dengan Jepchirchir khususnya meletakkan penanda menjelang mempertahankan gelarnya di Olimpiade Paris.

Lapangan untuk perlombaan wanita dianggap sebagai salah satu yang terbaik yang pernah dirakit dengan tiga dari empat wanita tercepat dalam sejarah bersaing.

Petenis Kenya berusia 30 tahun itu pulang ke rumah di depan pemegang rekor dunia Tigst Assefa dan Joyciline Jepkosgei untuk memecahkan rekor tanpa alat pacu jantung pria.

Waktu 2 jam, 16 menit, dan 16 detik Jepchirhir memecahkan rekor lapangan khusus wanita 2:17:01 yang dibuat oleh rekan senegaranya Mary Keitany pada 2017.

Pensiunan bintang Inggris Paula Radcliffe berlari dengan waktu 2:15:25 dalam maraton campuran di London pada tahun 2003, menggunakan alat pacu jantung pria.

“Saya tidak mengharapkan untuk menjalankan rekor dunia,” kata Jepchirchir. “Saya tahu itu mungkin dikalahkan tetapi saya tidak berharap itu adalah saya.

“Saya sangat senang lolos ke Olimpiade dan saya merasa bersyukur. Saya senang berada di Paris dan doa saya adalah berada di sana dan berlari dengan baik untuk mempertahankan gelar saya. Saya tahu itu tidak akan mudah tetapi saya akan mencoba yang terbaik.”

Munyao mengalahkan legenda Ethiopia Kenenisa Bekele untuk mengikuti perlombaan putra dengan waktu 2:04:01.

Peraih medali emas Olimpiade tiga kali di lintasan, Bekele berada di jalur untuk kemenangan pertamanya di jalanan London pada usia 41 tahun, tetapi Munyao terbukti terlalu kuat di mil penutupan untuk membersihkan tengara terkenal London The Mall menuju garis finish.

“Pada 40 kilometer saya mendapat tekanan dari Bekele tetapi saya memiliki banyak kepercayaan diri karena saya berlatih untuk balapan ini,” kata Munyao.

“Setelah 40 kilometer saya pikir saya punya cukup energi untuk menang. Itu sebabnya saya menendang dan saya tahu saya akan menang.”

Di belakang dua depan, itu adalah hari yang luar biasa bagi pasangan Inggris Emile Cairess dan Mahamed Mahamed karena mereka masing-masing finis ketiga dan keempat untuk mendekati tempat di Olimpiade Paris.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Cute Blog by Crimson Themes.